| 10 comments ]

Alhamdulillah. Nampaknya Ramadhan tahun ini, jaringan televisi berbayar HBO menanyangkan film yang sejalan dengan nuansa bulan puasa, yakni film The Kite Runner. Sebuah kisah tentang kekuatan persaudaraan, kasih sayang, pengkhianatan, dan penderitaan yang diangkat berdasarkan novel laris karya Khaled Hosseini yang membuat semua pembacanya mengaku terhanyut, mengharu biru, hingga berkali-kali meneteskan air mata mengikuti cerita novel ini. Bukan karena kisahnya yang cengeng-merengek, tapi justru kerana ketegaran tokoh-tokohnya.

Berikut gambaran singkat tentang film ini yang saya ambil dari www.palangka-raya.net.

Kisah ini dimulai dengan sebuah keluarga kaya di bagian negara yang hampir perang di Afganistan, yaitu Kabul. Adalah Amir dan Hasan, dua orang teman masa kanak-kanak yang sangat akrab dan berjanji untuk menjadi sahabat selamanya ternyata harus terpisah karena keadaan. Adalah suatu sore yang indah di Kabul dan langit meriah dengan merayakan kegembiraan turnamen layang-layang (sebuah tradisi di musim berangin di Afganistan). Amir yang adalah anak majikan dimana ayah Hasan bekerja sebagai pengurus rumah tangga memenangkan turnamen tersebut dengan bantuan dari sahabatnya, Hasan.

Namun, suatu hari, sebelum perang dikumandangkan, Hasan dan ayahnya memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah Amir dan pindah ke bagian negara yang lainnya. tak lama kemudian, saat perang dimulai, Amir dan ayahnya pun pindah mengungsi ke Amerika.

Setelah 20 tahun hidup di Amerika, Amir yang adalah lulusan kedokteran beralih profesi menjadi pengarang buku. Suatu hari, ia mendapatkan telpon dari pamannya di Afganistan yang memintanya untuk pulang ke kampung halaman mereka, untuk suatu kebenaran yang harus diberitahukan.

Akhirnya, Hamir memutuskan untuk kembali ke Afganistan yang saat itu masih berbahaya di bawah gerakan Taliban. Ternyata, sang paman menceritakan rahasia yang selama ini disembunyikan ayahnya. Hasan adalah saudara kandung Amir, hasil hubungan gelap ayahnya dengan ibu Hasan, yang tak lain adalah pengurus rumah tangga di rumah mereka bersama suaminya, ayah Hasan, yang juga sahabat ayah Amir sejak kecil. (complicated kan?!!)

Pada saat Amir dan ayahnya berada di Amerika, Hasan kembali pulang ke rumah Amir di Kabul untuk membantu paman Amir menjaga rumah dan harta benda milik keluarga mereka. Namun naas, suatu hari Hasan dibunuh oleh anggota gerakan Taliban. Hasan pun meninggal bersama istrinya dan meninggalkan seorang anak laki-laki. Akhirnya Amir memutuskan untuk kembali ke Kabul untuk membawa serta anak Hasan, yang tak lain adalah keponakannya, kembali bersamanya ke Amerika. Tak berakhir sampai disitu, Amir pun harus menghadapi pasukan Taliban yang dipimpin oleh musuhnya sewaktu kecil.

Pokoknya cerita film ini complicated banget tapi bagus untuk ditonton. Mendidik dan memberikan pelajaran hidup buat audience-nya. Tak sembarang film seperti film kebanyakan yang hanya menampilkan sisi entertain untuk sekedar menghibur dengan fantasi, khayalan dan komedi, tapi film ini justru menggambarkan kehidupan real dalam saat-saat perang dan pengungsian.

Beberapa bagian yang paling menyentuh :

-Saat Amir membaca surat hasan yang dititipkan pada Rahim khan

-Saat Amir melaksanakan sholat di masjid (two thumbs up pada bagian ini, karena visual dan soundtracknya bikin bulu kuduk merinding)

-Saat Amir dengan antusias mengajari Sohrab bermain layang-layang sambil mengenang cara bermain Hassan

| 1 comments ]

Mereka bertanya kepadamu tentang minum Khamar(segala macam minuman yang memabukkan) dan berjudi. Katakanlah ! "kedua macam (perbuatan itu) dosa besar (dan ada manfaat bagi manusia) tetapi dosanya jauh lebih besar dari pada manfaatnya itu". Dan mereka bertanya kepadamu "apa yang dinafkahkannya ?" Katakanlah "apa yang sudah lebih dari keperluanmu ?" Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat kepadamu Supaya kamu pikirkan [Alquran : (2;219)]
Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah pekerjaan syetan (karena itu jauhilah ! (tinggalkanlah!) agar kamu menang. ) [Al Quran : (5;90)]
Nampaknya ayat-ayat diatas sangat cocok untuk menegaskan sebagian besar cerita dalam film ini. Namun disisi lain, film ini dapat kita jadikan sebagai motivator agar kita lebih giat lagi dalam menuntut ilmu dan bekerja membantu orang tua dengan jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT untuk biaya sekolah kita. Berikut cerita singkat film 21 yang saya ambil dari Portal Hai.

Ben Campbell (Jim Sturgess), adalah seorang pelajar yang memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dia termasuk salah satu murid MIT paling pintar. Saking pintarnya, sampai-sampai beberapa guru di sekolahnya berani menjamin bahwa masa depan Ben pasti sukses.

Berbekal kepintaran yang dimilikinya, Ben sebenarnya ingin sekali bisa kuliah di universitas ternama. Maka, yang ada di kepalanya adalah berkuliah di Harvard School of Medicine.

Sayang, Ben bukanlah sosok pemuda yang datang dari keluarga kaya raya. Keadaan ekonomi keluarganya yang serba-pas membuat niatnya kuliah di Harvard jadi menipis. Dia beranggapan bahwa kuliah di Harvard baginya hanyalah sebuah angan-angan belaka.

Tapi, dalam satu malam keadaan bisa aja berubah. Seorang profesor matematika bernama Mickey Rosa (Kevin Spacey), mengajak Ben ke suatu tempat rahasia. Sebuah klub kecil, yang sekaligus sebagai markas sebuah perkumpulan yang terdiri dari beberapa orang pelajar. Jill Taylor (Kate Bosworth), Choi (Aaron Yoo), Kianna (Liza Lapira), dan Fisher (Jacob Pitts), adalah anggotanya perkumpulan tersebut.

Di sana, mereka dilatih oleh sang profesor untuk meningkatkan skill menghitung kartu. Tentunya menghitung kartu dalam permainan blackjack di mana perhitungan kartu yang cermat bisa membuat seseorang menjadi kaya raya dalam sesaat.

Setelah dianggap berhasil menerapkan teknik penghitungan kartu tersebut, kelompok tersebut berangkat ke medan tempur sesungguhnya. Las Vegas.

Mereka mulai mendulang kemenangan di beberapa kasino di sana. Sampai-sampai, pihak kasino yang merasa rugi besar, ingin menghentikan aksi Ben dan teman-temannya. Mereka pun diselidiki. Anyway, film ini terinpirasi dari kisah nyata lho! (Irvin)